1. Lubang Jarum
Lubang jarum tersebut disebabkan oleh adanya adsorpsi gas hidrogen pada permukaan bagian yang dilapisi, yang tidak akan terlepas dalam waktu yang lama. Larutan pelapisan tidak dapat membasahi permukaan bagian yang dilapisi, sehingga lapisan pelapisan elektrolitik tidak dapat dianalisis secara elektrolitik. Ketika ketebalan lapisan meningkat di area sekitar titik evolusi hidrogen, lubang jarum terbentuk di titik evolusi hidrogen. Ditandai dengan lubang bundar mengkilat dan terkadang ekor kecil terbalik. Jika bahan pembasah dalam larutan pelapis kurang dan rapat arus tinggi, lubang kecil mudah terbentuk.
2. Mengadu
Bopeng terjadi karena permukaan yang dilapisi tidak bersih, terdapat zat padat yang teradsorpsi, atau zat padat tersuspensi dalam larutan pelapis. Ketika mereka mencapai permukaan benda kerja di bawah pengaruh medan listrik, mereka teradsorpsi di atasnya, yang mempengaruhi elektrolisis. Zat padat tersebut tertanam pada lapisan elektroplating sehingga terbentuk benjolan-benjolan kecil (dumps). Ciri-cirinya cembung, tidak ada fenomena bersinar, dan tidak ada bentuk tetap. Singkatnya, hal ini disebabkan oleh benda kerja yang kotor dan larutan pelapisan yang kotor.
3. Garis aliran udara
Garis-garis aliran udara disebabkan oleh aditif yang berlebihan atau kepadatan arus katoda yang tinggi atau zat pengompleks, yang mengurangi efisiensi arus katoda dan mengakibatkan evolusi hidrogen dalam jumlah besar. Jika larutan pelapis mengalir perlahan dan katoda bergerak lambat, maka gas hidrogen akan mempengaruhi susunan kristal elektrolitik selama proses naik ke permukaan benda kerja, sehingga membentuk garis aliran udara dari bawah ke atas.
4. Pelapisan masker (bagian bawah terbuka)
Pelapisan topeng disebabkan oleh fakta bahwa soft flash pada posisi pin pada permukaan benda kerja belum dihilangkan, dan pelapisan deposisi elektrolitik tidak dapat dilakukan di sini. Bahan dasarnya dapat dilihat setelah dilakukan elektroplating, sehingga disebut bagian bawah terekspos (karena soft flash merupakan komponen resin yang tembus cahaya atau transparan).
5. Kerapuhan lapisan
Setelah dilakukan elektroplating dan pemotongan serta pembentukan SMD, terlihat adanya retakan pada lekukan pin. Apabila terjadi retakan antara lapisan nikel dan substrat, maka lapisan nikel tersebut dinilai rapuh. Apabila terjadi retakan antara lapisan timah dan lapisan nikel, maka dipastikan lapisan timah tersebut rapuh. Sebagian besar penyebab kerapuhan adalah bahan aditif, bahan pencerah yang berlebihan, atau terlalu banyak pengotor anorganik dan organik dalam larutan pelapis.